Hari ini aku sedang ikut kelas blogging yang diadakan oleh Blogspedia Coaching for Newbie dan dimentori oleh Kakak guru Marita Ningtyas. Mengawali tugas perdana di kelas ini, saya mulai dulu dengan baca basmalah seperti dawuhnya kakak guru Marita supaya tulisan ini meski sangat sederhana tetapi punya ruh dan syukur-syukur bisa membawa saya pada khoirunnas yaitu anfa'uhum linnas. Menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lain, dalam hal ini berbagi kemanfaatan lewat tulisan.
Bismillahirrohmanirrohim..
Sebelum menulis panjang kali lebar tentang big why blogging atau kata lain niat ngeblog saya akan ceritakan dulu muasalnya bisa nyemplung ke dunia blogging.
Suatu ketika saya ikut dalam sebuah grup team kelahiran sebuah novel yang saat ini masih laris manis. Saya sebut novelnya nggak ya ...? Baiklah saya sebut penulisnya sekaligus novelnya. Jadi waktu itu saya ikut dalam team yang dibentuk oleh penulis novel Dua Barista yaitu Neng Najhaty Sharma. Nah ... Diantara member grup tersebut ada salah seorang blogger yaitu Ibu Kafa atau mom Iffia Rahman yang sudah istiqomah menulis konten di beberapa portal beken. Ini yang akan menjadi cikal bakal aku kecemplung dalam sebuah grup content creator.
Balik lagi pada novel Dua Barista ya ... Jujur rasanya bener-bener bangga bisa menjadi bagian dari tim hore kelahiran sebuah novel. Apalagi setelah terbit novelnya viral dan laris manis. Karna isinya emang berbobot banget meski narasinya begitu ringan dan ngalir dibaca. Termasuk saya bisa ikut menjual sedikitnya 30 buku, dimana ini prestasi penjualan yang lumayan untukku selama ini yang biasanya hanya berhasil menjual satu dua biji dalam sejarah penjualan online. Ya maklum, selama ini jualannya buku-buku premium. Hehe ... Laku dua paket sudah alhamdulillah.
Ok balik lagi, setelah novelnya terbit para team hore mendapat satu buku gratis tak terkecuali aku. Rasanya begitu bangga dan haru bisa mendapat buku gratis dari penulisnya langsung. Beberapa bulan kemudian, saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan lagi-lagi penulis memberikan souvenir pada seluruh team. Saya mendapat jilbab, gelang kopi, snack dan camilan kripik tempe kemul, bolpoint dan gantungan kunci serta buku terbarunya yang berjudul Lipstik. Banyak banget kaaan ...
Sejak saat itu hatiku mrebes mili. Ya Allah ... Berkali-kali aku mendapatkan hadiah dari orang lalu kapan giliranku memberi. Saat itulah rasanya bagai ditampar berkali-kali hingga keinginanku untuk bisa menulis kembali bergeliat. Dari sini pengembaraanku pada kelas menulis online pasca ikut kelas H1A asuhan Neng Nisaul Kamilah dimulai lagi.
Aku sadar menjadi penulis yang lihai itu butuh proses panjang dan harus tahu dari titik mana memulainya. Sehingga tidak cukup hanya dengan selesei pada satu kelas saja. Berawal dari kesadaran ini, aku kembali berburu kelas menulis online.
Suatu ketika saat stalking facebook pandanganku jatuh pada sebuah akun. Setelah kustalking dari atas sampai bawah, mataku berbinar karna kutemukan sebuah banner info tentang prevew kelas menulis. Karna kelasnya prevew pastinya gratisan dong. Dan siapa sih yang nggak kepincut sama sesuatu yang gratis. Hehe
Yup, singkat cerita aku ikut prevewnya dan berlanjut ikut kelas premiumnya yang biayanya sekitar 150.000. Lumayan juga ya, tapi hati kadung kepincut apapun kuperjuangkan. Ternyata aku nggak rugi karna harga yang kubayar dengan fasilitas kelas cukup sebanding lah. Mentornya yang menghandle juga begitu lihai dan energik membuatku semangat belajar dan memacu adrenalin, walaupun di dalam kelas berasa masih asing karna bener-bener kelas baru banget dan belum ada yang kenal tapi tak menghilangkan keseruan belajar. Selain itu mentornya juga piawai banget memotivasi peserta, seru banget lah pokoknya.
Seperti biasa mengawali materi kepenulisan kami disuguhi dengan materi strong why menulis. Jadi ketika saat ini mendapat tugas untuk membuat big why blogging lumayan lah, nggak kaget-kaget amat. Setidaknya banyak kemiripan bedanya mungkin dalam bloggingnya.
Singkat cerita, di kelas menulis kedua yang kuikuti alhamdulillah berhasil menelurkan sebuah antologi. Inilah karya tulis perdana yang sejak beberapa tahun silam telah kuimpikan, walaupun cukup sadar diri dengan kualitas tulisan sendiri yang masih kelas recehan. Tapi cukup bersyukur satu impian telah berhasil ditaklukkan.
Apakah dengan berakhirnya kelas menulis kedua, usai pula pengembaraanku?
Oh ternyata tidak fergusis ... Semakin jauh berjalan semakin kumengenal diri ini yang selalu haus akan hal baru. Ibarat raksasa tengah kelaparan, matanya selalu awas mencari mangsa. Dan mangsaku adalah kelas menulis atau apapun yang berkaitan dengan dunia menulis.
Hingga suatu ketika dalam sebuah grup belajar bahasa inggris yang kebetulan foundernya juga masih Neng Najhaty Sharma, Ibu Kafa memberi info tentang kelas menulis yang diselenggarakan kerjasama dengan founder mubadalah.
Seperti biasa sifat laparku mendorong untuk ikut nyemplung di grup. Bangga rasanya bisa menjadi bagian dari peserta kelas menulis yang cukup bergengsi, walaupun hasil tulisanku tidak lolos untuk terbit di portal mubadalah. Tapi senang karna tulisanku mendapat feed back dari founder Mubadalah. Disini aku jadi tahu letak kekurangan tulisanku.
Pasca mengikuti kelas ini, rasanya ko' eman kalau nggak ikut nyemplung di grup support kontent kreator. Walaupun lagi-lagi ini adalah dunia yang sangat baru bahkan banyak banget istilah-istilah yang masih asing yang ternyata adalah istilah yang ada pada dunia blogging.
Perasaan asing inilah yang pada akhirnya mendorongku untuk ikut nyemplung juga pada kelas blogging untuk newbe asuhan Mbak Marita ini. Apalagi kelasnya gratis makin mantap untuk nyemplung.
Big Why Blogging
Inilah sejarah awal mula aku nyemplung di dunia baru yaitu dunia blogging.
Setelah nyemplung apakah langsung merasa yakin akan konsisten ngeblog?
Jujur sebelumnya aku memang sudah biasa berlatih menulis tapi bukan di blog. Yap, hampir tiap hari aku belajar menulis di timeline facebook. Ini karna kebutuhan branding diri sih, maklum efek profesi mompreneur yang jualan lewat facebook. Dan setelah membiasakan diri menulis, rasanya jadi cukup menikmati feedback dari para pembaca. Seneng juga ya ketika tulisan-tulisan yang kita posting mendapat komentar. Walaupun belum sampai ribuan LCR, tapi rasanya puas.
Nah karna ngeblog ini adalah sesuatu yang baru kumulai dari nol kaya isi bensin di pom, otomatis butuh perjuangan besar untuk bisa menikmati feedback pembaca. Disinilah aku harus menyusun kembali big whynya.
Dan seperti kata Mbak Marita, supaya aku nggak gampang berhenti di jalan, seperti biasa aku akan menjadikan beberapa alasan berikut sebagai The Big Why :
- Blogging sebagai sarana Self healing. Mungkin karna aku termasuk golongan orang yang kurang piawai dalam bahasa bicara maka menulis adalah salah satu pilihan untuk membuang sampah pikiran ketika kondisi psikis sedang kurang bersahabat.
- Meskipun untuk saat ini belum bisa mempersembahkan konten-konten yang berbobot tapi mudah-mudahan lewat blogging menjadi lantaran terbentangnya jalan menuju khoirunnas yaitu anfa'uhufum linnas dengan berbagi konten-konten yang bermanfaat.
- Kebetulan banget selain mengasuh tiga anak aku juga seneng berjualan online, jadi selain sarana portofolio perkembangan anak mudah-mudahan dengan blogging bisa menjadi media juga untuk soft selling.
- Ngeblog sebagai sarana mengikat ilmu. Benar sekali kata Mbak Marita selain dengan menyampaikan kepada orang banyak, ilmu akan semakin meresap ketika diikat dengan menulis. Maka menjadi blogging sebagai sarana mengikat ilmu mudah-mudahan menjadi lantaran bertambahnya ilmuku.
- Blogging sebagai media silaturahim. Dengan berbagi konten bermanfaat yang kemudian dinikmati oleh orang banyak semoga juga menjadi wasilah silaturahim. Sementara lima dulu, sambil jalan mudah-mudahan semakin menemukan strong why untuk bisa konsisten ngeblog.
Selanjutnya sebagai full time mom yang kesannya super rempong, lalu bagaimana mengatur waktu antara keluarga dan blogging?
Alhamdulillah sejauh ini setelah mengikuti tantangan 30 hari menulis, insya Allah waktu ternyaman untuk ngurus blog adalah saat anak-anak istirahat. Memang ketika kita sudah cinta dengan satu hal seperti blogging misalnya, terkadang bisa membuat hal lain menjadi terbengkelai. Tapi bagaimanapun juga, keluarga haruslah menjadi perhatian utama. Apalah artinya hobbi kalau menjadikan kita melalaikan kewajiban utama.
Sebagai pemula dalam dunia blogging aku hanya berharap mudah-mudahan setelah menentukan big why blogging, ilmu yang kudapat di Blogspedia Choacing for Newbie ini bisa kukunyah dengan lembut dan bisa mengaplikasikan dengan baik agar bisa bermanfaat. Terimakasih yang tiada terhingga untuk Kaka guru Marita, hanya doa Jazakillah ahsanal jaza, jaza'an katsiir.
Sekian cuap-cuap dari ibu tiga anak. Mudah-mudahan meski setetes ada yang bisa diambil manfaatnya.
Wassalamualaikum,wr.wb.
Suka mbak. Tulisannya runtut dan mengalir. Hasil belajar sana-sini kereen abis daah.
BalasHapusWah mbak Iffia Rahman ya? Aku sekelas sama beliau di kelas ngeblognya Teh Ani hehe. Salam yaa..
Makasih kaka guru, iya nih masih belajar teruus.
Hapuswah sekelas juga ya sama mbak iffia, jadi merasa bangga nih masuk di komunitas para expert. semoga ketularan para mastah ilmunya. amin ya Allah ..
Kereeeennnn
BalasHapusmakasih banyak hehe, doakan semoga dimudahkan dalam belajar wkwkwk
Hapusamin ya Allah..
Wah bagus mbaaaak~ aku juga sebagai admin SosMed terbiasa nulis hihi ternyata kita sebenernya udah mencari ma'isyah lewat nulis lhoo /heleh xD
BalasHapusKerenlah ibu nggak ada lelahnya ya, giliran anak tidur saatnya beraksi hihi semangat terus ya mbak
iya nih, giliran anak-anak tidur kita melek ngerjain hobi. biar multi manfaat. amiin ..
Hapuswah, udah mulai keliatan cantik nih blog nya... tinggal semangat nulis ya.
BalasHapusmakasih mbak, ini sewaktu-waktu masih bisa banyak perubahan sana sini. sesuai materi coaching wkwkwk
HapusSemangat ngeblog buat kita berdua. Ternyata pengembaraan kita sama. Pencarian guru ngeblog kesana-kemari. Sampai akhirnya kita bertemu di sini. Semoga kita semua di dalam grup bisa menyelesaikan kelas sampai akhir. Aamiiin.
BalasHapusamin ya Allah .. iya mbak pencarian jati diri ya haha. semoga bisa melewati hingga paripurna coaching.
HapusTulisannya bagus mbaak... Enak dibacanya....semangat mbaaak...
BalasHapusdududu .. makasih banyak mbak. mood booster ini wkwkwk.
HapusSuka sekali denhan tulisannya. Semangat selalu mbak!
BalasHapusMakasih mbak Mulya, sudah berkenan mampir. doakan semoga lulus di kelas coaching ini ya ..
HapusIni bukan sejarah baru nyemplung, Mbak. Tulisannya udah keren banget.
BalasHapusAaaa Mbak Dini bisa banget bikin aku ge'er haha. doakan bisa lebih baik lagi tulisannya. teman-teman juga pada keren-keren euy.
HapusSalam kenal mbak, kalimat-kalimatnya asik banget dibaca, apalagi pas bagian alasan blogging untuk soft selling, aq pun kepikiran yang sama wkwkw
BalasHapuswkwkwkwk ..tos dulu yuk. dulu pernah ikut kelas covert selling juga mbak. maklum pejuang online, yuk gandengan tangan lah.
HapusBaru terpikir tentang alasan yang nomor 6 setelah ikut coaching bareng ini, Mbak. Semoga setelah coaching selesai kita tetap jaga silaturahmi ya, Mbak..
BalasHapusAmin ya Allah. insya Allah ya mbak .. sending hug..
HapusSeru mbaa baca cerita mengenai perjalanan belajar menulisnya mbak. Memamg yaa sesuatu itu harus di latih agar sampai ke level mahir.
BalasHapusYup mbak..proses panjang. nikmati aja prosesnya. semoga makin lebih baik lagi ya tulisannya.
BalasHapusWah kembaran nih kita big why pertamanya. semoga dengan menulis bisa menjadi self healing untuk kita, agar tetap tetap terjaga kewarasan, terlebih di masa pandemi seperti ini. semangat kak
BalasHapusamin ya Allah. ibu ibu rempong butuh tempat untuk mengelola sampah pikiran wkwk
HapusAku juga nggak jago ngomong mba, kalau ada apa-apa enakan nulis ya hehe
BalasHapusBenarkah? Iya lebih nyaman dengan menulis rasanya.
HapusMantaapp Bund. Keren memang moms-moms blogger ini multitalent, keren. Saya masih belajar juga nih untuk konsisten dan terbiasa menulis, tentunya juga membagi waktu. Semangat berproses bersama teman-teman :)
BalasHapusSalam Semangat!
amin ya Allah, saling support ya bunda.. sukses selalu untuk kita semua,
HapusPoint' 5 aku kerasa banget kak, blogging sebagai sarana silaturahmi, walau daring tetap terjalin silaturrahmi insyaalloh
BalasHapusIya mbak, seperti ini yang awalnya nggak kenal jadi kenal deh. nambah paseduluran.
HapusMantap big why blog digunakan sebagai portofolio perkembangan anak. Semangat mba
BalasHapusSemoga bisa terlaksana ya mbak, saling support
Hapus