Assalamu'alaikum wr.wb.
Guys kita lanjutkan bagi-bagi oleh-oleh marathon coachingnya ya. Kali ini tentang tips mengabadikan obyek dengan smartphone dari coach Gemaulani. Wah asyik nih, secara aku belum punya kamera yang oke buat jeprat-jepret.
Menurut kata pepatah, tak ada rotan akarpun jadi. Menurut kata Kak Gemaulani, tak ada kamera DSLR, smartphone pun oke ko' yang penting kita tahu triknya. Tapi sebelum kita sampai pada point utama, sebaiknya kita simak dulu apa sih manfaat foto dalam artikel blog.
Manfaat Foto dalam Artikel Blog.
Menurut Kak Gemaulani ada 4 manfaat saat kita menyematkan foto dalam artikel yang kita tulis dalam blog yaitu :
- Melengkapi gambaran visual dari isi artikel yang sedang dibahas
- Menarik perhatian pengunjung
- Sebagai pembatas antar beberapa paragraf agar tidak lelah saat membaca artikel yang panjang.
- Kemungkinan artikel dishare oleh pengunjung ke media sosial lebih besar
Benar juga ya, kebanyakan orang akan bosan ketika membaca artikel yang panjang bagai rel kereta. So penting untuk menyegarkan mata dengan menyematkan gambaran visualnya.
- Pixabay, Pexels, Unsplash, Flickr, FreeImages, dst
- Foto original jepretan sendiri
Kalau teman-teman biasanya ngambil gambar dari mana nih?
Selanjutnya ada beberapa manfaat yang kita dapatkan ketika kita menggunakan foto milik pribadi tutur coach yang masih single ini, check it out ya :
- Tidak khawatir tentang copyright
- Lebih dipercaya saat mengulas benda atau tempat
- Gambarnya tidak pasaran
- Bisa untuk branding
- Bisa dapat backlink gratis
Wow, bener juga ya. Emang kalau gambarnya asal nyomot jadinya pasaran banget. Catet nih.
Bay de way, kenapa pakenya foto menggunakan smartphone bukan pake kamera pocket sih? Ah sebaiknya simak dulu aja ulasan tentang kelemahan dan kelebihan menggunakan smartphone berikut ini :
Pic. materi coaching |
Kelebihan foto menggunakan smartphone :
- Dimiliki hampir semua orang
- Mudah dibawa-bawa dan digunakan
- Tidak perlu repot transfer file
- Bisa diedit langsung di smartphone
- Cukup bagus untuk digunakan di blog dan media sosial
Kelemahannya :
- Bukaan lensa rata-rata masih f 2.2
- Sulit memotret dalam kondisi minim cahaya
- Kalau dicetak untuk ukuran besar kadang pecah
- Rawan noise dan distorsi
Bagi mereka kaum bermodal gede bisa aja ya pake kamera yang bagus, tapi bagi hamba-hamba macam aku bersyukurlah masih bisa menggunakan kamera smartphone. Asyiiik.
Tips Mengabadikan Obyek dengan Smartphone.
Baiklah langsung saja kita masuk persiapan pemotretan ya. Apa saja printilan yang harus dipersiapkan, yuk kita cekidot :
- Ponsel berkamera.
Pastinya harus persiapkan ponsel berkamera dong, jangan lupa minimal beresolusi 12 mp ya. Waduh, kalau ponselnya resolusi nggak sampai segitu gimana dong. Jadi pingin ngecek resolusi hengpon sendiri nih.
Tenaaang, kata Kak Gemaulani jika resolusi kamera ponsel nggak sampai 12 mp tidak masalah ko'. Hasilnya bisa sama-sama bagus, apalagi kalau ponselnya kelas atas. Bahkan beliau pernah memaksakan diri memotret menggunakan ponsel Nokia X2-00.
Waah kabar baik nih buat aku yang kamera ponselnya entah berapa resolusinya. Yang paling penting “The picture is good or not from the moment it was caught in the camera.
Kata HENRI CARTIER BRESSON
- Tema dan konsep foto
Selanjutnya adalah tentukan tema dan konsep foto. Ini dia yang masih belum terlaksana selama pemoretan. Selama ini asal photo-photo aja nggak terpikirkan soal tema apalagi konsep. Boleh dicoba nih.
Karena berhubungan dengan anak, Kak Ge memilih untuk menambahkan sebuah boneka di belakangnya. Sementara untuk komposisi beliau memilih the rule of third. Komposisi lain yang biasa digunakan untuk pemula adalah simplikasi dan dead centre. Duuh istilah apalagi ini ya.
Kalian mau tahu juga kaya aku? Yuk simak lah ...
THE RULE OF THIRD : Memotret objek yang posisinya ditempatkan pada kira-kira 1/3 garis bantu/grid atau persilangan garis horizontal vertikal.
DEAD CENTRE : Objek diletakkan di tengah bidang gambar.
Yes, sekarang jadi makin tahu ilmu-ilmu photografinya. Selanjutnya perhatikan tips berikut ya :
- Lensa kamera smartphonenya dilap dulu supaya hasil photo tidak buram
- Cropping terlalu banyak.
- Nuansa dan properti
- Pilih backdrop
Yang paling aman adalah menggunakan kertas karton atau kalau obyek photo tidak terlalu besar bisa menggunakan kertas HVS.
- Pencahayaan
Dalam mengatur pencahayaan harus diperhatikan ya guys. Apakah kita akan menggunakan pencahayaan dari arah depan, belakang atau samping.
- Angle
Berikut ini adalah beberapa pilihan dalam mengatur angle:
- EYE VIEW - NORMAL Pengambilan gambar sejajar dengan objeknya.
- LOW ANGLE Posisi kamera lebih rendah dari objek sehingga biasanya menampakkan kesan mewah
- HIGH ANGLE posisi kamera lebih tinggi dari objek
- BIRD'S EYE VIEW/FLATLAY objek berada di bawah dan posisinya "rebahan" sementara pengambilan gambar dari atas dalam posisi lurus
Ok guys, sudah siap untuk beraksi? Eits, tunggu dulu masih ada pesan dari Kak Ge nih.
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum memotret :
- Gunakan bantuan tripod jika dibutuhkan.
- Ambil photo lebih dari sekali, walau akhirnya nanti yang dipakai cuma satu.
- Gunakan garis bantu/grid.
- Gunakan mode pro/manual.
- Pakai reflektor/ pemantul cahaya
- Pakai diffuser
- Foto bersama produk
- Lakukan editing secukupnya. Bisa pakai snapseed, lightroom, canva, picsart kalau di smartphone.
- Cari referensi photo atau ide dari instagram, pinterest, pixabay, dll.
Beberapa hal yang harus dihindari,
- Penggunaan flash
- Ngezoom.
- Hindari mode bokeh/ potret di smartphone yang kurang mumpuni (biasanya mode ini ada di smartphone yang kamera belakangnya lebih dari satu)
- Memakai kamera depan yang kurang mumpuni.
- Mengubah warna asli dari produk (apalagi produk endorse berbayar)
"Dan sebagai pesan terakhir dari Kak Ge, sering-seringlah berlatih memotret objek, dengan begitu feeling serta kemampuan kita dalam memoret akan semakin terasah. Lalu, soal bagus atau tidaknya hasil memotret kita, semua kembali pada selera masing-masing"
Gimana guys setelah mendapat tips mengabadikan obyek dengan smartphone jadi makin semangat pepotoan kan. Yuk lah aku pamit dulu mau langsung praktekin ilmunya ...
Sampai jumpa dalam celoteh berikutnya ya.
Terimakasih untuk yang sudah berkenan singgah di laman ini.
Wassalamu'alaikum wr,wb.
lengkap sekali panduannya mbak, kalo aku sih tim gif ya, hihi.. tapi boleh deh aku praktekin pas mau upload foto di IG :D
BalasHapusKemarin karena ikutan semacam one day one post (sebetulnya nggak harus beneran tiap hari, tapi gara-gara ambil hari-hari terakhir jadinya harus begitu, hehe) sampai yang penting tulisannya jadi dulu, fotonya ntar dulu huhu. Bentar dilengkapin deh, soalnya emang kerasa sih, lebih enak dilihat dengan gambar.
BalasHapusTernyata penggunaan flash kurang bagus ya mbak? Kalau foto malam hari baiknya pakai cahaya lampu ya
BalasHapusKeren nih ulasannya, emang smartphone emang yang paling simpel buat mengabadikan obyek. Kita ga perlu ribet bawa apa-apa lagi. Tapi dengan memperhatikan beberapa tips dari kak Gema tentunya, biar hasilnya maksimal. Pokoknya harus sering latihan motret ya kak Ge!
BalasHapusSemenjak urus blog aku jadi seneng foto dengan smartphone untuk melengkapi artikel di blog.. terlebih foto macro gitu, tapi sayangnya smartphone yang kupunya kurang maksimal. Hmm saatnya lembiru hehe
BalasHapusAku termasuk yang kalau motret y motret aja. Pantesan aja hasilnya jele mulu. Baru baca artikel ini jadi paham mbak, ada trik tersendiri trmasuk mengurangi flash, zoom dan maksain bokeh. Makasih ya mbaak
BalasHapusStep stepnya lengkap banget ihh. Sampai sampai harus dilap dulu sblm motret lensanya. Dan itu ngga pernah kepikiran akunya hihi. Thanks for sharing kak
BalasHapus