Belajar Baca Tulis Dari Buku Ringan Sarat Hikmah
Assalamualaikum everyone, happy jum'ah mubarokah. Mendapat buku dari penulisnya langsung gratis pula adalah satu hal yang menjadi kebanggaanku di dunia ini. Bukan alasan ngirit lantaran nggak perlu membeli bukunya lho ya, tapi jujur saja ini adalah sebuah motivasi tersendiri supaya bisa ketularan turut menelurkan karya tulis. Seperti buku Lipstik, buku ringan sarat hikmah yang akan kukulik ini. Buku ke sekian diantara buku-buku yang pernah kudapatkan secara gratis dari penulisnya langsung saat mengikuti bedah buku. Namun yang menjadi spesial dari buku ini adalah buku ini murni hadiah lantaran ikut menjadi cheerleader dalam proses penulisan Dua Barista.
Mendapat buku dari penulisnya langsung selain bertanda tangan khusus bahkan bonus kalimat motivasi dari penulis.
"Buat mbak Nafis, semoga segera jadi buku" salah satu kalimat dari salah seorang penulis yang dibubuhkan pada lembar pertama bukunya lima tahun silam saat mengikuti bedah buku. Kalimat yang begitu memotivasiku, dan alhamdulillah kalimat itu benar-benar menjadi doa dengan pecah telurnya satu antologi di lima tahun mendatang. Hihi Asyik kaan ...
Semoga saja bisa segera mewujudkan mimpi buku solo fiksi maupun non fiksi, doakan ya teman.
Sebuah kalimat bijak kudapat dari coach ngeblogku "Untuk bisa menulis maka harus membaca." Sayangnya aku tipe malas membaca, apalagi kalau jenis buku berat rasanya auto skip dah. Entah kenapa kepala jadi terasa ngebul aja kalau baca-baca buku berat.
Tapi demi menumbuhkan minat bacaku yang masih rendah ini, aku harus mencari 1000 cara. Salah satunya untuk bacaan fiksi aku akan memilih buku-buku dengan narasi ringan yang tentu saja tak meninggalkan bobot isi. Sedangkan buku-buku non fiksi aku pilih yang sesuai kebutuhan, seperti buku parenting untuk kebutuhan mengasuh anak, buku-buku psikologi, pengembangan diri atau buku-buku motivasi.
Revew Buku Lipstik
Identitas Buku
Judul Buku: Lipstik, Kumpulan Cerpen
Penulis: Najhaty Sharma dan Arie Singawidjaya
ISBN: 978-623-7982-01-2
Editor: Novie Purwanti
Tata Letak: Linkmed Pro Jogja
Ilustrator: Kinanti Keisha MF, S. Julian Hasanah
Design Cover: Agung Nugroho
Penerbit: Telaga Aksara kerjasama dengan Nazha Corp
Tahun Terbit: 2020
Halaman: vi + 174 hlm
Sekilas Tentang Penulis
Aku lupa tepatnya kapan berteman maya dengan Neng Najhaty Sharma, ingatan yang tersisa kala itu , aku sering melihat timeline facebooknya penuh dengan postingan paketan yang menggunung. Yup facebook menunjukkan bahwa beliau adalah seorang enterpreneur. Saat itu aku belum begitu intens mengikuti timelinenya, hingga suatu ketika kutemukan sebuah postingan cerpen di halaman facebooknya kalau nggak salah cerpen yang juga ada dalam buku Lipstik ini tentang Kathoey. Mulai saat itu aku menjadi lumayan intens mengikuti postingannya.
Tak terasa tulisan-tulisan yang beliau posting menuntunku pada sebuah grup team supporter proses penulisan novel yang kini sudah sukses terjual hingga ribuan eksemplar, Dua Barista. Yang membuatku makin mengenal sosoknya lebih dekat lagi walaupun secara fisik belum pernah saling bertemu.
Adalah Najhaty Mu'tabiroh yang masyhur dengan nama pena Najhaty Sharma. Siapa sangka sosok ibu muda dengan tiga anak ini telah lama belajar menulis secara otodidak tepatnya sejak usia 12 tahun. Dan yang membuatku terkagum-kagum adalah beliau hanya mengenyam pendidikan formal di Sekolah Dasar. Selebihnya beliau habiskan untuk mengenyam pendidikan non formal.
Perempuan yang terlahir di PP. Al-Asnawi Salam Kanci Magelang ini mulai giat menekuni dunia kepenulisan semenjak bergabung dengan komunitas Halaqoh Seribu Satu Aksara asuhan Neng Nisaul Kamilah. Dari situlah semangat menulisnya kembali menyala.
Hal lain yang membuatku makin angkat topi adalah perempuan yang gemar travelling dan berdagang ini ternyata tak hanya piawai merangkai kata lho, tapi beliau juga seorang hamilul qur'an (penghafal qur'an) beliau juga aktif mengajar kitab-kitab salaf di pesantren yang ia asuh.
Tak heran berkat kepiawaiannya meramu kata, menjadikan tulisan-tulisannya ringan dibaca oleh lintas kalangan namun isi selalu berbobot. Ibarat makanan sesuai banget dengan selera lidahku. hihi
Penulis yang memiliki slogan "menulis adalah terapi hati" ini terlahir di Pulau Sumatra. Aku sendiri belum mengenalnya secara langsung. Namun informasi yang kudapat dari buku Lipstik ini beliau adalah sosok yang penuh dengan prestasi.
Tak hanya prestasi akademi yang membawanya ke negeri Napoleon untuk mengenyam program master dan strata tiga. Namun aktifis beberapa organisasi ini juga pernah menyabet juara bidang Sosial Humaniora pada Olympiade Karya Tulis Nasional di Prancis.
Kini bersama sahabat literasi, Arie mendirikan publisher Aye Media dan grup penulisan Aye Media Sastra.
Isi Buku
Buku dengan sampul berwarna dasar putih ini berisi kumpulan cerpen. Ada tiga belas judul cerpen di mana 8 judul diantaranya adalah karya Najhaty Sharma sedangkan 5 sisanya karya Arie Singawidjaya. 13 judul tersebut adalah :
- Paket Balon Dari Gaza
- Gadis Bersegel
- Bukan Darah, Tetapi Hati
- Kuwali Berasap
- Kalau Aku Etnis Tionghoa, Kenapa?
- Kathoey (Transgender Dalam Bahasa Thai)
- Dua Perempuan Yang Bercadar
- Nikmatnya Sesaat, Deritanya Mengakhirat
- Gelas Pecah (1)
- Gelas Pecah (2)
- Jangan Ambil, Dia Anakku
- Lipstick
- Singapore Senja Itu
Menghimpun Hikmah Yang Berserak
Membaca buku ini selain menjadi sarana menumbuhkan minat baca, diam-diam aku belajar banyak hal lewat racikan kata-kata dua penulis tersebut. Selain mempelajari teknik showing dalam cerita, ada banyak pelajaran-pelajaran kehidupan yang sangat berharga yang begitu dekat dengan realita masyarakat. Nggak hanya di satu judul tapi semua menawarkan hikmah tersendiri.
Paket Balon Dari Gaza
Dalam judul
Paket Balon Dari Gaza misalnya, aku mendapatkan insight tentang semangat heroisme dari suami Esraa. Meski dalam keterbatasan bukan halangan untuk terus
berjuang dengan modal apapun untuk melawan penindasan dan penjajahan bangsa israel.
Dari cerpen ini aku pun mendapat informasi bahwa di Palestine bola udara merupakan senjata baru warga. Bahan peledak diikatkan di ujung benang. Terbang tertiup angin, balon akan meledak saat mendarat. Tujuan incaran adalah wilayah perkebunan dan ladang pertanian agar gagal panen. Meskipun tak menimbulkan korban jiwa, namun serangan ini cukup signifikan mempengaruhi perekonomian.
Gadis Bersegel
Sementara dari judul
Gadis Bersegel aku merasa ikut tertampar dengan pelajaran yang tersemat, jika mendambakan anak yang soleh maka sebagai orang tua harus tirakat dan menjaga tindak tanduknya. Jangan berharap memiliki
anak soleh jika orang tua tak beradab. Sepandai-pandai orang tua menyimpan aib tetap saja akan berdampak pada pribadi anak.
Seperti yang dilakukan oleh tokoh utama, seorang anggota dewan yang diam-diam ketularan teman-temannya jajan di luar. Namun serapat apapun ia menyimpan kelakuan bejatnya di hadapan keluarga, siapa sangka suatu ketika justru ia mendapati anak gadisnya dalam satu kamar yang dia pesan.
Kuwali Berasap
Dari cerpen ini kita diingatkan agar jangan sekali-kali bermain sihir, karna sekali mendekati sihir bakal ketagihan mengguna-guna siapapun semaunya. Sungguh sihir adalah perbuatan iblis yang mampu menciptakan kebencian di hati banyak orang. Seperti yang akan dilakukan oleh Maggy untuk
menggaet Reino yang telah lama memikat hatinya, namun cinta bertepuk sebelah tangan. Reino justru terpikat pada sahabat Maggy sendiri.
Maggy yang tidak siap menerima kenyataan mengajak sahabatnya si tokoh aku, untuk menyerahkan masalah pada si dukun pelet yang terkenal sakti. Dalam perjalanan menuju rumah Mbah Pawiro inilah sahabat Maggy justru mendapati memory masa kecil yang menuntunnya pada satu kesimpulan bahwa keretakan rumah tangga orang tuanya juga lantaran korban pelet yang ditangani oleh Mbah Pawiro ini.
Kesimpulan
Rasanya tak akan ada habisnya mengulik isi cerita dalam buku Lisptik. Namun apa daya jemari dan mata ini seolah tak mau diajak kompromi untuk melanjutkan mengulik buku ringan sarat hikmah ini hingga tuntas.
Namun satu kesimpulan dariku, buku ini rekomended untuk dibaca siapa aja. Dan teman-teman yang ingin menikmati bukunya bisa beli lewat penulisnya langsung di fb
Najhaty Sharma atau agen-agen dua barista.
Sekian dulu ngulik bukunya dan selamat membaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Hwah sepakat bun senengnya dapat buku dari penulisnya langsung.
BalasHapusSaya pun baru dapat kiriman kumpulan cerpen dari Kang MS.Wijaya, senior di ODOP.
Antologi lipstik ini sepertinya menarik juga, melihat reviewnya jadi pengen baca juga
judul cerpennya menarik semua, apakah gaya bahasa penulisan cerpennya sastra banget mbak ? 😁
BalasHapusAaaa seneng banget, baca review kumpulan cerpen gini ^^
BalasHapusSukses terus, Kak~
mantul nih runtut ceritanya..bukunya bikin penasaran
BalasHapusSetujuuu, dapat reward dr penulis tuh sesuatu banget emang 😍😍
BalasHapusSelain karena gratis, kok berasa kita tu kayak diperhatikan gitu kan yaaa 🤭😁
Wah jadi wishlist nih buat belanja buku selanjutnya
BalasHapusAku salfok sama judul-judul cerpennya kak
BalasHapusSastra banget hihi
Bunda just make sure, mudah-mudahan karena typo aja ya...
BalasHapusAda tiga belas judul cerpen di mana 8 judul diantaranya adalah karya Najhaty Sharma sedangkan 7 sisanya karya Arie Singawidjaya.
8+7=15