Pernah membaca satu petuah parenting yang nggak asing lagi, entah petuah siapa akupun nggak tahu pastinya.
"Sayangi kakak niscaya sang kakak akan menyayangi adeknya."
Begitulah petuahnya kira-kira ayah bunda. Memiliki anak balita dengan jarak yang berdekatan rawan sekali terjadi sibling rivalry. Akupun sempat dibuat khawatir dengan kehadiran anak ketiga bahkan sejak pertama kali mengetahui kehadirannya yang tanpa rencana. Selain kekhawatiran yang meliputi perasaan juga bisikan-bisikan alam yang membuatku merasa iba dengan anak kedua, hingga dugaan-dugaan lainnya yang menyerta lantaran pada saat itu usia anak kedua masih di angka satu setengah tahun.
Namun saat kelahiran yang dinanti-nantikan tiba alhamdulillah segala kekhawatiran tak sesuai yang dibayangkan sebelumnya. Lalu apa rahasia dibalik semua itu?
Simak hingga tuntas ya ...
Pengertian Sibling Rivalry
Sebelum mengupas rahasia meminimalisir sibling rivalry ada baiknya kita pahami dulu apa sih pengertiannya. Dengan mengetahui pengertiannya diharapkan akan memudahkan kita dalam memahami kebutuhan anak-anak dalam mengantisipasi sibling rivalry.
Sibling rivalry bisa diartikan sebagai kompetisi antar saudara kandung, baik antar saudara kandung yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Kompetisi ini diwarnai oleh rasa iri, cemburu, dan persaingan. Bersaing untuk mendapatkan sesuatu, seperti perhatian ibu, mainan baru dan lain-lain.
Untuk sederhananya sibling rivalry adalah persaingan tidak sehat antar saudara kandung. Adalah hal yang wajar jika antar saudara terjadi suatu persaingan yang memicu pertengkaran, jika pertengkaran itu tidak terjadi setiap hari.
Namun akan menjadi masalah besar jika sikap persaingan yang tidak sehat itu terjadi setiap hari dan menjadi karakter yang mendarah daging hingga dewasa. Karna itu sikap persaingan yang tidak sehat antar saudara harus dinetralisir dan diminimalisir segera.
Rahasia Meminimalisir Sibling Rivalry
Seperti yang telah kusebut diawal, petuah parenting diatas ternyata memang ampuh dalam mengatasi sibling rivalry. Jangan kurangi sedikitpun hak akan kasih sayang seorang kakak saat kehadiran adek baru. Biasanya dengan kehadiran seorang adek, perhatian orang tua akan berpusat pada sang bayi hingga terkadang lalai dengan memperhatikan perasaan sang kakak. Dari sini perasaan terabaikan sang kakak biasanya bermula yang menjadikannya berulah untuk mencari perhatian sebagaimana yang ia dapatkan sebelum kehadiran sang adek.
Maka dalam hal ini kerjasama ayah bunda sangat diperlukan. Meskipun dengan kehadiran sang adek begitu menguras perhatian, namun sebisa mungkin jangan sampai berkurang sedikitpun perhatian pada sang kakak.
Inilah rahasia utama dalam meminimalisir terjadinya sibling rivalry. Dengan mendapatkan perhatian yang sesuai dengan porsinya, maka sang kaka tidak akan menuntut perhatian dengan berulah yang tidak biasa. Bahkan ia akan menyayangi adeknya sebagaimana mestinya.
Aku sendiri belajar dari suami, bagaimana beliau begitu memperhatikan kebutuhan akan kasih sayang seorang kakak saat perhatianku terfokus pada adek. Aku bahkan sempat bertanya-tanya, kenapa beliau seolah tak menghiraukan kehadiran sang adek. Dan ternyata terjawab sudah pertanyaanku, tanpa jawaban lisan dari beliau.
Selain itu jika sibling rivalry terjadi pada anak, hal-hal berikut dikutip dari popmama.com bisa juga dijadikan bahan inspirasi dalam mengatasi situasi yang tidak diharapkan ini :
- Jangan menyaksikan pertengkaran mereka
Menyaksikan pertengkaran mereka hanya akan membuat pertengkaran semakin lama. Agar mereka tak mencari-cari perhatian sebaiknya tinggalkan situasi tersebut selagi masih dalam kondisi aman. Hindari pula membela salah satu dari mereka. Biarkan anak-anak berlatih menyelesaikan masalahnya sendiri.
- Menjadi penengah yang baik
Ketika terjadi pertengkaran pada anak-anak sebaiknya amati terlebih dahulu masalahnya sebelum memberikan solusi terbaik. Namun, ada aturan dalam menyampaikan solusi. Yaitu berikan solusi jika diminta, kemudian berikan solusi jika pertengkaran sudah ke arah bahaya. Misal ketika salah satu anak melakukan kekerasan fisik.
- Ajarkan mereka bernegosiasi
Saat usia anak bertambah, maka saatnya untuk mengajarkan mereka menyeleseikan masalahnya sendiri. Ajarkan mereka bagaimana caranya berdamai dan menemukan win-win solution. Dalam hal ini ayah bunda bisa menjadi penengah saat mereka sedang bernegosiasi.
- Mengalihkan perhatian mereka
Saat pertengkaran terjadi, saat itu juga orang tua bisa mengalihkan perhatian dengan mengerjakan hal lain. Dengan begitu anak akan lupa terhadap pertengkaran yang mereka lakukan sebelumnya.
- Stop membela salah satu dari mereka
Setiap anak pasti punya alasan dalam melakukan suatu perbuatan. Maka dari itu orang tua tak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan dan menghakimi anak-anak. Ajaklah mereka berdiskusi untuk mengetahui alasan dibalik pertengkaran yang terjadi.
Jika terjadi pertengkaran yang berkelanjutan, maka lihatlah dari kedua sisi jangan terburu-buru membela sang adik dengan alasan lebih muda.
Damaikanlah sembari memberikan pengertian saudara itu seharusnya saling menyayangi dan rukun. Jelaskan juga bahwa orang tua lebih bahagia jika mereka saling rukun.
- Berikan kegiatan yang dapat meningkatkan kerja sama
Saat mereka telah berdamai, ajarkan untuk saling bekerja sama. Tanamkan sikap kerja sama dalam setiap kegiatan. Misal dengan membagikan job describtion dalam membersihkan rumah, dll.
- Buat peraturan yang tegas
Jika diperlukan ayah bunda bisa membuat peraturan untuk mereka. Untuk lebih tegas lagi, bisa dengan membuat aturan tertulis yang berisi larangan pertengkaran berikut sanksi bagi yang melanggar.
Pastikan membuat sanksi yang positif dan mendidik, bukan yang bersifat kekerasan fisik.
Berikan apresiasi bagi yang tidak melanggar. Dengan demikian mereka akan merasa dihargai.
Demikianlah ayah bunda sedikit rahasia dalam meminimalisir sibling rivalry yang biasa terjadi pada anak-anak di rumah. Semoga bermanfaat.
Aku baru tahu istilah ini hehe
BalasHapusKalo ribut" gtu sesama sodara karna iri disini malah banyak, berhubung aku gak bisa ngomongin jadi setidaknya aku nerapin buat aku pribadi supaya aku gak kaya gtu sama adik" aku hehe