Sering banget mendapat flyer tentang kulwap, zoom meeting, atau sharing tentang metode Reading Aloud di grup wathsapp yang kuikuti. Tapi selama itu pula aku belum bisa mengikutinya. Sampai kemaren grup Fun With Mom ada jadwal sharing rutinan tentang "Read Aloud Cara Seru & Efektif Tumbuhkan Minat Baca Anak" akhirnya aku bisa berkenalan dengan Metode Reading Aloud.
Sebenarnya sejak lima tahun silam, tepatnya sejak resmi bergabung dengan pasukan Book Advisor Mandira aku sudah tertarik untuk mengenalkan anak-anak pada buku. Namun akhir-akhir ini rasanya masih belum puas dengan cara membacakan buku yang kulakukan. Walaupun secara sadar atau tidak disadari manfaat membacakan buku sudah banyak kurasakan. Walhasil setelah menyimak sharingnya, aku pun makin merasa mantap untuk terus merutinkan diri membacakan buku ke anak.
Mengenal Istilah Reading Aloud
Kisah founder grup Fun With Mom tentang manfaat membacakan buku yang telah ia rasakan mengawali sharing kala itu. Nampaknya kisahnya ada miripnya dengan kisahku dulu pada anak pertama. Setelah rutin dibacakan buku seperti yang kurasakan dulu, anak hafal dengan teks yang dibacakan. Ada masa dimana anak suka pada satu buku yang minta dibacakan berulang-ulang yang membuatnya menjadi hafal. Dari sini dia bisa seperti membaca sendiri, padahal karna sudah hafal teksnya.
Ternyata moment seperti ini menurut Ibu Roosie Setiawan adalah sebuah kemajuan yang pesat lho, selanjutnya tinggal mempelajari bunyi huruf itu sendiri. Inilah yang kadang tidak kusadari bahwa sebenarnya manfaat membacakan buku benar-benar nyata, walaupun moment-moment membacakan kadang terasa garing.
Satu lagi yang menginspirasi untuk rutin membacakan buku dari founder grup, cerita dari penemu read aloud Jeam Trelease, adalah film berjudul "Gifted Hands" (silakan tonton, kebetulan daku juga belum nonton, hehe). Film yang diambil dari kisah nyata seorang dokter bedah berkulit hitam dari kota kecil di Amerika. Keberhasilannya memperoleh nilai sempurna dalam ujian nasional mengundang pertanyaan banyak wartawan mengenai kursus apa yang dia ikuti.
Ternyata tak ada kursus berbayar yang dia ikuti, yang dilakukan hanyalah membacakan nyaring selama 30 menit setiap malam, setiap tahun sejak ia masih bayi hingga ia bisa membaca sendiri dan buku-bukunya dipinjam dari perpustakaan secara gratis. Subhanallah ya mom, inspiratif nih bagi yang masih suka mikir mau belikan buku anak.
Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).
Anak-anak belajar melalui pengulangan. Dan inilah mengapa mereka meminta buku yang sama untuk dibacakan setiap malam. Setiap kali kita membacakan buku itu lagi, otak anak akan menyerap bahasa, kata-kata, alur cerita, warna, dan bahkan angka. Ada pembelajaran magis yang terjadi dan itu sudah sibuktikan oleh sains.
Mengapa Membacakan Nyaring
Menurut Jim Trelease seperti halnya rumah yang kokoh, tonggak kayu sangat penting sebagai penyokong. Begitupula dengan pembelajaran, kata-kata adalah struktur utama. Ada dua hal efektif mendapatkan kosa kata yaitu dengan melihat dan mendengar. Anak masih butuh beberapa tahun lagi untuk membaca, maka cara terbaik dimana kita dapat mengirim kata-kata menjadi fondasi yang kuat adalah dengan membacakan nyaring. Semakin banyak dibacakan nyaring dan menampung kosakata dengar, semakin ia terstimulasi untuk bicara, kemudian membaca dan menulis.
Kebanyakan instruksi dari pengajar untuk empat tahun pertama sekolah berbentuk oral, anak yang memiliki kosakata lebih banyak akan lebih cepat faham. Membacakan nyaring membantu kita mempersiapkan anak di dunia sekolah kelak.
Cara Memilih Buku Menurut Jim Trelease
Menurut Jim ada cara memilih buku yang baik, salah satu kriterianya adalah dengan mengetahui plot cerita apakah kita penasaran sehingga ingin membuka halaman selanjutnya. Apakah menjadikan kita ingin menambah lagi setelah selesei membaca.
Buku yang baik bukan perihal telah mendapat award, buku yang baik adalah yang berhasil membuat ceritanya melekat walau sudah bertahun-tahun berlalu. Makanya buku non fiksi tidak terlalu direkomendasikan untuk dibacakan nyaring.
Untuk anak usia 0-3 tahun
- Lebih baik buku yang full gambar dan sedikit kata (maksimal 1 kalimat), mulai dari ilustrasi hitam putih, beralih ke buku bergambar warna cerah untuk stimulasi penglihatan anak-anak secara bertahap.
- Pilih buku yang banyak pengulangan, bunyi-bunyi yang menyenangkan atau berima untuk menstimulasi pendengarannya.
- Pada anak usia 0-3 tahun orang tua juga lebih banyak menceritakan gambar dan seakan bercerita ketimbang membacakan persis kalimat yang ada di buku.
- Sedangkan anak tiga tahun keatas mulai ditingkatkan lebih banyak kalimat, membacakan persis teks yang ada di buku.
- Untuk bayi juga lebih tepat dipiihkan buku yang bercover keras (boardbook) atau buku bantal (soft book) yang juga dapat memberikan stimulasi taktil baginya.
- Satu lagi menurut founder buku bergambar terbaik untuk bayi hingga 36 bulan adalah buku yang kita buat sendiri dengan kolase foto anak tersebut dan keluarga besar.
Tips Membeli Buku Anak
Selanjutnya tips dari founder FWM bisa jadi pertimbangan nih, sebelum membeli buku di e-commerce ada baiknya perhatikan dulu :
- Judul cover dan beberapa halaman
- Baca komentar penilaian produk, baik foto maupun video dari pembeli
- Ajak anak turut memilih buku di olshop/e-commerce
- Observasi anak
- Harga murah tapi oke
- Kalau anak sudah punya warna kesukaan, belikan buku sesuai dengan warna kesukaan anak.
- Pesan moral/pengetahuan pada buku.
Penutup
Alhamdulillah akhirnya setelah mengenal reading aloud makin membuatku mantap untuk rutin membacakan buku pada anak. Satu lagi insight yang kudapat bahwa membacakan buku adalah tentang sebuah kemauan. Selalu ada jalan untuk bisa membacakan buku bagi yang mau. Yuk lah semangat lagi membacakan buku. Sekian semoga bermanfaat.
Saya pun suka membacakan buku dengan nyaring untuk dua anak yang masih batita, mereka sepertinya antusias banget dibacakan buku dengan metode reading aloud, apalagi bukunya punya gambar-gambar yang menarik buat mereka
BalasHapusBeruntung banget nih anak-anak pak yonal, punya ayah yang siaga meluangkan waktu untuk membacakan buku. T.O.P
HapusNah iya ya mbak..anak2 cepet banget menangkap dari dibacain buku..
BalasHapusKemarin2 aku kaget, pas bacain buku anakku sebelum tidur..eh dia bisa lanjutin kata demi kata persis di buku..
Padahal itu buku cerita nya agak panjang kalimatnya.
Mungkin karena sering minta dibacain buku tsb, dia cepet hafal, ga hanya jalan cerita tapi kata per kata kalimatnya..masya Allah
Bener bund, daya serap anak-anak luar biasa ya hihi
HapusMetode ini cocok juga diterapkan untuk anak anak yang masih duduk di bangku paud. Guru guru di kami sudah menerapkannya, dengan tambahan informasi ini akan menambah pengetahuan buat guru guru.
BalasHapusAlhamdulillah nampaknya bisa dierapkan juga pada anak-anak usia SD ya bund ..
Hapuswow, sefruit insight yang harus disimpan nih buat bekel besok kalau punya baby :D terima kasih sudah sharing kak :D
BalasHapusAlhamdulillah .. semangat mempersiapkan diri menuju status baru .. wkwkk
HapusJatah membacakan buku anak-anak sudah lewat. Dulu membacakannya sekedarnya, belum paham manfaatnya. Alhamdulillah walau tak banyak dibacakan buku, ternyata mereka semua kutu buku. Insya Allah ilmu ini nanti untuk cucu aja...
BalasHapusMasya Allah bunda, luar biasa ..
Hapusmetode ini bikin anakku nagih dibacain buku terus sebelum tidur atau saat dia main dan lihat buku. makasih sharingnya mb :)
BalasHapussama-sama mbak, puas ya rasanya kalau anak-anak bisa ketagihan dibacakan ..
HapusJadi teringat kembali dalam mata kuliah reading, selain intensive reading, juga mempelajari reading aloud to improve the students' reading comprehension. Dulu sewaktu masih mengajar, lebih suka membaca nyaring, termasuk anak-anak,secara bergantian diminta membaca nyaring
BalasHapusWah .. ternyata nggak hanya bagus untuk balita aja ya reading aloud ini, noted nih ..
HapusAku juga pingin belajar metode read aloud juga nih mba, kira" ada open kelas dimana ya kalau mau belajar ini?
BalasHapusMasyaAllah ternyata manfaat membanya nyaring Read Aloud ini besar sekali manfaatnya, jadi semangat mengaplikasikannya ke anak-anak
BalasHapusDulu di pondok, kami pun terbiasa membaca dan menghafal dengan suara keras. Meyakini bahwa saat membaca keras, semua indera bekerja dan memudahkan prosesnya. Alhamdulillah...
BalasHapusBtw, langsung cek filmnya. Cuma belum nemu versi fullnya
Aku baru tahu manfaat reading aloud kayak gitu. Mau praktek ah, makasih ya mbak
BalasHapusNah baca artikel ini bikin aku jadi makin semangat buat bacain buku ke anak-anak. Yap rutin dibacain buku ke anak-anak 30 menit menjelang tidur, bikin kebiasaan membaca anak-anak jadi tinggi. Anakku suka nagih kalo ga dibacain buku ga bisa tidur wkwkwk
BalasHapusSebenarnya sampe saiki aku lebih suka baca nyaring mba, tapi karena udah gede jadi malu😂
BalasHapusBener banget, Mbak. Aku sering bacakan nyaring pada ponakan karena belum punya anak sendiri sih. Wkwkk. Dia lebih interaktif, dan lebih cerewet banyak kosakatanya. Wkwkwk
BalasHapuswah akupun suka membacakan nyaring ke anak, saat belum ikut trainingny asal aja membaca bersuara, ruapanya emang ad ateknisnya dan malah ketagihan membuat anak suka dibacakan buku
BalasHapusKesukaan saya banget,membaca dengan nyariing... Dan efeknya anak2 jadi lebih suka bundanya teriak2 buat bacakan buku setiap hari.. wkwkwkw
BalasHapusMasya Allah, bagus banget materinya kak... Jadi pingin belajar lebih mendalam ttg metode belajar yang satu ini... Makasih ya kak...
BalasHapusBener banget, pengalaman nyata ini. Anak-anak nggak belajar calistung tapi sering dibacakan buku, sebelum 7 tahun sudah bisa baca. Belajar sebentar saja dengan kemauan sendiri.
BalasHapusAku bacain buku jelanh tidur sampai anak kls 2 SD mbak, sekarang kls 4 udah asik dengan buku bacaan pilihan sendiri heheh. Tp memang benar membaca nyaring itu banyak manfaat.
BalasHapusanak kedua ku tu suka banget minta dibacain buku mba, walau kadang pas dibacain dianya maksa balik-balikin buku... atau mungkin karena salah milih buku ya? teksnya terlalu kepanjangan?
BalasHapusaku harus banyak belajar lagi nih wkwkwk
Sejak pindah ke US, kami emang cukup banyak beli buku. Awalnya aku bingung, kenapa teksnya kok dikit banget ya, buat anak 1-3 tahun. Tapi setelah aku baca berulang-ulang, eh ternyata menarik ceritanya. Biasanya alurnya sederhana (tapi pasti ada opening, klimaks, dan resolusinya), bahasanya ringkas, dan berima. Kadang juga jenaka. Buat anak 3 tahunan, udah ngerti kalau itu lucu. Tapi buat anak satu tahunan emang ibunya harus lebih kreatif cerita panjang lebar di luar teksnya.
BalasHapusSejujurnya, aku malah suka buku anak kyk gini dibanding buku anak di Indonesia. Aku blm banyak beli buku anak di Indonesia sih tapi seinget aku waktu kecil, biasanya bahasanya nggak ringkas. Banyak pengulangan yang gak perlu. Semoga buku anak2 di Indonesia udah lebih baik sekarang yaa