Mengasuh anak emang butuh banyak amunisi ilmu parenting, meski tak ada sekolah formal menjadi orang tua, namun saat ini kita bisa dengan mudah mengakses ilmu mengasuh anak.
Nah salah satu ilmu yang pernah kudapat dari sebuah kulwap adalah metode hypnoparenting. Apakah ada yang masih kedengaran asing atau malah sudah sering mendengar?
Sebagian besar orang tua mungkin telah menerapkan metode ini, namun baru-baru ini kutemukan fakta bahwa mereka belum menyadari bahwa yang mereka terapkan adalah metode hypnoparenting.
Lalu apa dan bagaimana penerapan metode hypnoparenting dalam membentuk karakter anak? Sebaiknya jangan beranjak, ikuti terus catatan parenting #emakramping ini yah!
Pengertian Hypnoparenting
Saat ini metode hypnosis telah digunakan dalam banyak bidang. Mulai dari bisnis dengan metode hypnoselling hingga dalam pengasuhan anak yang terkenal dengan hypnoparenting. Nampaknya metode pemberian sugesti semacam ini telah ampuh digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu tak terkecuali dalam mengasuh anak.
Hypnoparenting adalah metode pengasuhan anak dengan menerapkan teknik hipnosis di dalamnya. Dengan kata lain, orangtua memberikan sugesti kepada anak agar dia melakukan hal-hal positif.
Mungkin akan muncul sekelebat bayangan aktifitas hypnotis sebagaimana yang dilakukan Uya Kuya diacara reality show dalam benak kalian yah saat mendengar kata hypnoparenting. Tenang, ini tidak seperti yang kalian bayangkan ko'.
Hypnoparenting adalah satuan kata yang terdiri dari dua kata hypnosis dan parenting. Yaitu suatu metode yang dilakukan untuk memberikan sugesti positif (hypnosis) yang dilakukan orangtua kepada anaknya berkaitan dengan perkembangan anak dan pendidikan anak.
Jadi sudah jelas ya, ini bukan seperti pertunjukan hypnotis yang di tv.
Manfaat Metode Hypnoparenting
Dalam dunia pengasuhan anak, ternyata metode hypnoparenting ini sangat efektif untuk mengatasi masalah pengasuhan sekaligus memudahkan para orang tua yang tengah merencanakan program pengasuhan. Seperti program toilet training, menyapih anak, masalah kepercayaan diri anak, trauma, dan masalah lainnya.
Aku sendiri telah terbantu sekali dengan metode hypnoparenting dalam beberapa hal. Saat menghadapi anak kedua yang saat itu tengah cranky alhamdulillah mendapat mendapat solusi dengan metode ini.
Kemudian saat menjalankan program toilet training, baik anak kedua maupun ketiga alhamdulillah sangat dimudahkan dalam prosesnya.
Ketika anak mendapatkan sugesti positif dari orangtuanya secara berulang-ulang, pikiran anak akan lebih tenang sehingga apapun saran yang dikatakan oleh orangtua lebih mudah diterima, termasuk dalam hal belajar. Simpelnya hypnoparenting ini sangat memudahkan para orang tua dalam mengontrol perilaku anak-anak.
So, karakter apa yang ingin kita bentuk pada diri anak-anak, lets we try with hypnoparenting.
Cara Menerapkan Hypnoparenting
Masa-masa emas dalam menerapkan metode ini adalah saat menjelang tidur karna pada fase ini otak anak dalam kondisi tenang, dan saat inilah waktu yang tepat untuk beraksi. Diluar waktu itu metode hypnoparenting tetap bisa diterapkan dengan terapi verbal.
1. Membisikkan kalimat positif jelang tidur
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa menjelang tidur adalah moment emas untuk menerapkan metode ini. Lakukan setiap hari menjelang tidur, karna pada fase ini otak anak dalam kondisi tenang dan saat inilah paling tepat untuk memberikan sugesti dengan membisikkan kalimat-kalimat positif sesuai dengan yang dikehendaki.
Yang nantinya kalimat positif ini akan diterima dan direkam oleh pikiran bawah sadar anak, sehingga secara tidak langsung dapat mengontrol perilakunya. Sugesti ini bisa berupa masukan/saran secara langsung atau bisa dengan cerita-cerita pembangun karakter.
Misalnya cerita-cerita positif tentang semangat pantang menyerah, berperilaku yang baik, rajin belajar, dan sebagainya. Untuk anak balita pesan yang disampaikan lewat cerita biasanya akan lebih mengena dan ditiru.
2. Terapi verbal
Aku menyebutnya terapi verbal. Disini diusahakan sebisa mungkin orang tua tidak menggunakan kalimat negatif dalam berkomunikasi dengan anak.
Ketika kita menyaksikan anak yang suka memukul atau menendang biasanya spontan akan keluar kalimat, " Jangan dipukul!", "Jangan ditendang!" Atau kalimat-kalimat negatif serupa.
Disinilah tantangan kita untuk sebisa mungkin menahan diri dari kalimat negatif. Alternatifnya gunakanlah kalimat positif saat berkomunikasi dengan anak.
Misal kata "jangan" bisa diganti dengan "bukan" Atau kalian bisa cari referensi tentang alternatif kalimat positif lainnya saat ingin melarang anak melakukan perilaku buruk, saat ini ada banyak referensi di akun-akun parenting.
Kiranya sampai disini dulu sharing tentang metode hypnoparenting, semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat dan selamat mencoba menerapkan.
Posting Komentar
Posting Komentar